Polarisasi adalah kecenderungan ke arah posisi yang ekstrem. Bila
sebelum diskusi kelompok para anggota mempunyai sikap agak mendukung tindakan
tertentu, setelah diskusi mereka akan lebih kuat lagi mendukung tindakan itu.
Sebaliknya, bila sebelum diskusi para anggota kelompok agak menentang tindakan
tertentu, setelah diskusi mereka akan menentang lebih keras.
Mengapa seseorang bergabung dalam kelompok?
Ada dua alasan seseorang bergabung dalam kelompok. Pertama, untuk mencapai
tujuan yang bila dilakukan sendiri tujuan itu tidak tercapai. Kedua, dalam
kelompok seseorang dapat tepuaskan kebutuhannya dan mendapatkan reward soaial
seperti rasa bangga, rasa dimiliki, cinta, pertemanan, dsb. Besarnya
anggota kelompok akan mempengaruhi interaksi dan keputusan yang
dibuatnya. Brainstorming dalam mengambil keputusan kelompok
akan efektif bila anggota kelompoknya 5-10 orang. Kohesivitas
kelompok merupakan derajat dimana anggota kelompok saling menyukai, memiliki
tujuan yang sama, dan ingin selalu mendambakan kehadiran anggota lainnya.
Biasanya kohesivitas ini dikaitkan dengan produktivitas kelompok. Namun tidak
semua bentuk kohesivitas kelompok ini berdampak positif, karena anggota bisa
merasa tertekan untuk selalu conform terhadap norma kelompok.
Polarisasi
Kelompok adalah intensifikasi dari suatu pre-existing awal kelompok pilihan (
Baron et al. 1992 : 73). Efek polarisasi menyinggung pada rata-rata score individu sebelum dan setelah diskusi kelompok. Anggota kelompok
paling ekstrim, mungkin sekali , sudah menjadi lebih moderat setelah diskusi
itu. Tetapi pada rata-rata pertimbangan atau pilihan sudah menjadi yang lebih
ekstrim.(dari : Making the Right Decision, Lee Roy Beach) . Efek polarisasi
juga terbatas pada isu secara relatif penting. Jika isu kelompok cukup tak
penting depolarisasi dapat terjadi: setelah diskusi kelompok posisi rerata
adalah lebih sedikit ekstrim dibanding sebelumnya ( Kerr, 1992).
Penyebab
dari polarisasi kelompok adalah perbandingan social, yaitu menilai pendapat dan
kemampuan seseorang dengan cara membandingkan dengan pendapat dan kemampuan
orang lain. Diskusi kelompok, yaitu memunculkan ide-ide yang sama. Dan yang
terakhir adalah tidak adanya prasangka.
Sumber :
Mazaya Desya, 21 Oktober 2012,
Polarisasi Kelompokhttp://mazayadesya.blogspot.com/2012/10/polarisasi-kelompok.html, 29 Oktober 2013
26 November 2009, Pergeseran yang
penuh Resiko dan Polarisasi Kelompokhttp://nemu.wordpress.com/2009/11/26/pergeseran-yang-penuh-resiko-dan-polarisasi-kelompok/, 29 Oktober 2013
Nabilah Tsabitah, 20 Oktober 2012,
Polarisasi Kelompokhttp://nabilahtsabitah.blogspot.com/2012/10/polarisasi-kelompok.html, 29 Oktober 2013
Filza Icha, 21 Oktober 2012,
Polarisasi kelompok,http://filzaicha.blogspot.com/2012/10/psikologi-dan-teknologi-internet.html, 29 Oktober 2013
Rizka Acil, 22 Oktober 2012, Polarisasi Kelompok-Kelompok Kerja,http://rizkacil.wordpress.com/2012/10/22/komunitas-online-polarisasi-kelompok-kelompok-kerja-virtual/, 29
Oktober 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar