Sabtu, 09 November 2013

Polarisasi Kelompok

Polarisasi adalah kecenderungan ke arah posisi yang ekstrem. Bila sebelum diskusi kelompok para anggota mempunyai sikap agak mendukung tindakan tertentu, setelah diskusi mereka akan lebih kuat lagi mendukung tindakan itu. Sebaliknya, bila sebelum diskusi para anggota kelompok agak menentang tindakan tertentu, setelah diskusi mereka akan menentang lebih keras.

Mengapa seseorang bergabung dalam kelompok?        
Ada dua alasan seseorang bergabung dalam kelompok. Pertama, untuk mencapai tujuan yang bila dilakukan sendiri tujuan itu tidak tercapai. Kedua, dalam kelompok seseorang dapat tepuaskan kebutuhannya dan mendapatkan reward soaial seperti rasa bangga, rasa dimiliki, cinta, pertemanan, dsb.  Besarnya anggota kelompok akan mempengaruhi interaksi dan keputusan yang dibuatnya. Brainstorming dalam mengambil keputusan kelompok akan efektif bila anggota kelompoknya 5-10 orang.  Kohesivitas kelompok merupakan derajat dimana anggota kelompok saling menyukai, memiliki tujuan yang sama, dan ingin selalu mendambakan kehadiran anggota lainnya. Biasanya kohesivitas ini dikaitkan dengan produktivitas kelompok. Namun tidak semua bentuk kohesivitas kelompok ini berdampak positif, karena anggota bisa merasa tertekan untuk selalu conform terhadap norma kelompok.  

Polarisasi Kelompok adalah intensifikasi dari suatu pre-existing awal kelompok pilihan ( Baron et al. 1992 : 73). Efek polarisasi menyinggung pada rata-rata score individu sebelum dan setelah diskusi kelompok. Anggota kelompok paling ekstrim, mungkin sekali , sudah menjadi lebih moderat setelah diskusi itu. Tetapi pada rata-rata pertimbangan atau pilihan sudah menjadi yang lebih ekstrim.(dari : Making the Right Decision, Lee Roy Beach) . Efek polarisasi juga terbatas pada isu secara relatif penting. Jika isu kelompok cukup tak penting depolarisasi dapat terjadi: setelah diskusi kelompok posisi rerata adalah lebih sedikit ekstrim dibanding sebelumnya ( Kerr, 1992).
Penyebab dari polarisasi kelompok adalah perbandingan social, yaitu menilai pendapat dan kemampuan seseorang dengan cara membandingkan dengan pendapat dan kemampuan orang lain. Diskusi kelompok, yaitu memunculkan ide-ide yang sama. Dan yang terakhir adalah tidak adanya prasangka.

Sumber :
Mazaya Desya, 21 Oktober 2012, Polarisasi Kelompokhttp://mazayadesya.blogspot.com/2012/10/polarisasi-kelompok.html, 29 Oktober 2013
26 November 2009, Pergeseran yang penuh Resiko dan Polarisasi Kelompokhttp://nemu.wordpress.com/2009/11/26/pergeseran-yang-penuh-resiko-dan-polarisasi-kelompok/, 29 Oktober 2013
Nabilah Tsabitah, 20 Oktober 2012, Polarisasi Kelompokhttp://nabilahtsabitah.blogspot.com/2012/10/polarisasi-kelompok.html, 29 Oktober 2013
Filza Icha, 21 Oktober 2012, Polarisasi kelompok,http://filzaicha.blogspot.com/2012/10/psikologi-dan-teknologi-internet.html, 29 Oktober 2013
Rizka Acil, 22 Oktober 2012, Polarisasi Kelompok-Kelompok Kerja,http://rizkacil.wordpress.com/2012/10/22/komunitas-online-polarisasi-kelompok-kelompok-kerja-virtual/, 29 Oktober 2013


Tidak ada komentar:

Posting Komentar