Untuk mempertahankan kehidupan manusia memerlukan
kebutuhan. Kebutuhan manusia tidak terbatas jumlahnya, beraneka macam, tidak
berhenti sampai pemenuhan tertentu, terus berubah dan berkembang baik secara
kuantitas dan kualitas, kebutuhan sering timbul dalam waktu yang bersamaan, dan
tidak ada batas waktu berhentinya . Makin bertambahnya jumlah
penduduk, semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, makin meluasnya
lingkungan pergaulan manusia, serta semakin meningkatnya tingkat peradaban
manusia—adalah beberapa factor yang menyebabkan kebutuhan manusia tidak
terbatas jumlahnya.
Sedemikian banyak
kebutuhan manusia, maka untuk mempermudah memahaminya kebutuhan manusia dapat
digolongkan dalam beberapa klasifikasi di bawah ini :
Kebutuhan Menurut Intensitas
Kebutuhan manusia berdasarkan
intensitasnya adalah kebutuhan manusia dipandang dari penting tidaknya
(urgensinya), mendesak atau tidaknya bagi kelangsungan kehidupan manusia.
Kebutuhan ini dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu :
Kebutuhan Primer, yaitu kebutuhan
manusia yang mutlak harus dipenuhi agar manusia dapat tetap hidup dan
beraktivitas. Sehingga dikatakan kebutuhan primer bersifat wajib bagi manusia
untuk memenuhinya.
Contoh : kebutuhan akan pakaian,
makanan dan minuman, serta tempat tinggal.
Kebutuhan Sekuder, kebutuhan
sekunder disebut juga dengan kebutuhan kultural, artinya kebutuhan yang timbul
sehubungan dengan meningkatnya peradaban manusia. Kebutuhan sekunder adalah
kebutuhan yang diperlukan oleh manusia setelah kebutuhan primer terpenuhi
dengan baik. Dan kebutuhan sekunder bersifat menunjang kebutuhan primer.
Contoh : pakaian yang baik,
makanan dan minuman yang bergizi, tempat tinggal yang baik, dan sebagainya
-- yang pada prinsipnya kebutuhan ini tidak tergolong kebutuhan mewah.
Kebutuhan Tersier, adalah kebutuhan
yang pemenuhannya setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Kebutuhan
tersier bersifat kemewahan dan ditujukan untuk kesenangan hidup manusia. Dapat
juga disebutkan bahwa kebutuhan ini untuk menunjukkan status sosial seseorang
di masyarakat.
Contoh : mobil mewah, rumah mewah,
pesawat televisi, laptop, handphone canggih, dan lain sebagainya
Kebutuhan menurut Sifat
Kebutuhan menurut sifatnya adalah
kebutuhan manusia yang ditinjau dari sudut dampak, pengaruhnya, atau akibat
kebutuhan tersebut bagi jasmani dan rohani manusia. Menurut sifatnya maka
kebutuhan dibedakan menjadi :
Kebutuhan Jasmani, adalah kebutuhan
yang berkaitan dengan badan lahiriah atau tubuh manusia.
Contoh : makanan, minuman, pakaian,
buang air kecil dan besar, kesehatan, dan lain-lain.
Kebutuhan Rohani, yaitu kebutuhan
yang berkaitan dengan rohani atau jiwa manusia.
Contoh : beribadah, rekreasi,
bersosialisasi, belajar, hiburan.
Kebutuhan Menurut Waktu
Kebutuhan menurut waktu adalah
kebutuhan manusia yang pemenuhannya didasarkan menurut waktu, yaitu waktu
sekarang dan yang akan dating.
Kebutuhan sekarang, adalah kebutuhan
manusia yang harus dipenuhi sekarang juga. Kebutuhan ini bersifat mendesak dan
tidak dapat ditunda pemenuhannya karena bilamana ditunda kebutuhan ini dapat
berakibat fatal.
Contoh : berobat saat sakit,
kebutuhan payung saat hujan, makan karena sangat lapar, buang air kecil atau
besar.
Kebutuhan yang akan datang, adalah
kebutuhan yang pemenuhannya dapat ditunda untuk waktu yang akan dating, baik
pada jangka pendek maupun jangka panjang.
Contoh : menunaikan ibadah haji,
asuransi kesehatan, tabungan hari tua.
Kebutuhan Menurut Wujud
Kebutuhan menurut wujudnya adalah
kebutuhan manusia yang berhubungan dengan bentuk/wujud dari alat pemuas
kebutuhan, dibedakan menjadi :
Kebutuhan material, yaitu kebutuhan
manusia berupa barang-barang yang dapat dilihat wujud atau bentuknya.
Contoh : roti, buku, motor, laptop,
rumah, handphone, dan sebagainya.
Kebutuhan immaterial, yaitu
kebutuhan yang tidak berwujud tetapi dapat dirasakan.
Contoh : keadilan, keamanan,
aktualisasi diri, kebebasan, kesehatan, kepuasan dan sebagainya.
Kebutuhan Menurut Subyek
Kebutuhan menurut subyeknya adalah
kebutuhan manusia yang penggolongannya menurut pihak yang menggunakannya,
dibedakan menjadi :
Kebutuhan individu, adalah kebutuhan
yang diperlukan oleh perseorngan (individu).Kebutuhan ini tidak sam bagi
tiap-tiap orang.
Contoh : kebutuhan dokter, kebutuhan
pedagang, kebutuhan petani, kebutuhan guru.
Kebutuhan kolektif, adalah kebutuhan
bersama atau disebut juga kebutuhan sosial. Benda atau jasa yang digunakan
untuk pemenuhan kebutuhan ini digunakan secara umum atau bersama.
Contoh : telepon umum, jalan umum,
jembatan, rumah sakit, tempat peribadatan, dan sebagainya.
Bidang Sosial
Dampak kemajuan teknologi sangat
berdampak baik pada bidang sosial, yang mana bisa kita lihat:
Perbedaan kepribadian pria dan
wanita. Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita
yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun
dalam dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya
merupakan pekerjaan pria semakin menonjol.
Meningkatnya rasa percaya diri.
Kemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik.
Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan
ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat
tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.
Tekanan, kompetisi yang tajam di
berbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan
generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras.
Bidang Budaya
Pada bidang kebudayaan perkembangan
teknologi sangat berdampak negatif, seperti
Kemerosotan moral di kalangan warga
masyarakat, khususnya di \kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan
ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan
material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam
materi tetapi miskin dalam rohani”.
Kenakalan dan tindak menyimpang di
kalangan remaja semakin meningkat semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi
yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan tolong-menolong telah
melemahkan kekuatankekuatan sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan
kesatuan sosial. Akibat lanjut bisa dilihat bersama, kenakalan dan tindak
menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai
bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai
tindak kejahatan.
Pola interaksi antar manusia yang
berubah. Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke
atas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan
telpon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia
luar. Program internet relay chatting (IRC), internet, dan e -mail telah
membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya
berbagai warung internet (wamet) telah memberi peluang kepada banyak orang yang
tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan
orang lain melalui internet. Kini semakin banyak orang yang menghabiskan
waktunya sendirian dengan komputer. Melalui program intemet relay chatting
(IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.
Bidang Ekonomi dan Industri
Dalam bidang ekonomi teknologi
informasi berkembang sangat pesat. Dari kemajuan teknologi dapat kita rasakan
manfaat positifnya antara lain:
Pertumbuhan ekonomi yang semakin
tinggi
Terjadinya industrialisasi
Produktifitas dunia industri semakin
meningkat. Kemajuan teknologi akan meningkatkan kemampuan produktivitas dunia
industri baik dan aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi.
Investasi dan reinvestasi yang berlangsung secara besar-besaran yang akan
semakin meningkatkan produktivitas dunia ekonomi. Di masa depan, dampak
perkembangan teknologi komputer di dunia industri akan semakin penting.
Tanda-tanda telah menunjukkan bahwa akan segera muncul teknologi bisnis yang
memungkinkan konsumen secara individual melakukan kontak langsung dengan pabrik
sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara langsung dan selera individu dapat
dipenuhi, dan yang lebih penting konsumen tidak perlu pergi ke toko.
Persaingan dalam dunia kerja
sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang
dimiliki. Kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi, akan berdampak pada
penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan.
Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami
perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan
yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan
skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut.
Terjadinya pengangguran bagi tenaga
kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan
Sifat konsumtif sebagai akibat
kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan generasi yang
secara moral mengalami kemerosotan.
Konsumtif, boros dan memiliki jalan
pintas yang bermental “instant”.