Istilah Organisasi berasal dari kata
organum, yangberarti alat, bagian atau komponen-komponen. Di dalam pendekatan
manajemen, istilah organisasi mempunyai dua arti umum. Arti pertama mengacu
pada suatu lembaga (institusi) atau kelompok fungsional. Arti kedua mengacu
pada proses pengorganisasian, yaitu cara pengaturan pekerjaan dan pengalokaisan
pekerjaan di antara anggota organisasi, sehingga organisasi diharapkan
melaksanakan fungsi penting untuk membantu ketidakmampuan anggota sebagai
indivisu dalam rangka mencapai tujuan yang sulit atau bahkan tidak mungkin
dicapai sendiri.
Menurut Gomez-Mejia dkk(2004),
struktur organisasi merupakan hubungan formal maupun informal antaranggota
suatu organisasi. Adapun Robbins ((2004) menjelaskan tentang bagaimana suatu
tugas atau pekerjaan secara formal dibagi, dikelompokkan, dan
dikoordinasikan.Lebih lanjut, Thompson dan Strickland (1993) berpendapat bahwa
struktur organisasi yang tepat bagi suatu organisasi sangat tergantung pada
strategi bisnis yang dipilih.
Ada empat elemen dalam struktur,
yaitu :
Spesialisasi aktivitas, mengacu pada
spesifikasi tugas-tugas perorangan dan kelompok kerja di seluruh organisasi
(pembagian kerja) serta penyaruan tugas-tugas tersebut ke dalam unit kerja.
Standarisasi aktivitas, merupakan
prosedur yang digunakan organisasi untuk menuju kelayakdugaan (predictability)
aktivitas-aktivitasnya
Koordinasi aktivitas, adalah
prosedur dalam memadukan fungsi-fungsi sub-unit dalam organisasi. Mekanisme
standarisasi aktivitas akan memudahkan pengkoordinasian aktivitas khususnya
dalam organisasi yang tidak memiliki pola rumit.
Besar unit kerja, berhubungan dengan
jumlah pegawai yang berada dalam suatu kelompok kerja.
Bentuk-Bentuk Struktur Organisasi
1. Struktur Garis (Sederhana)
Organisasi bentuk garis di ciptakan oleh Henry Fayol. Pada struktur organisasi
ini, wewenang dari atasan disalurkan secara vertikal kepada bawahan. Begitu
juga sebaliknya, pertanggungjawaban dari bawahan secara langsung di tujukan
kepada ataan yang memberi perintah. Umumnya organisasi yang memakai struktur
ini adalah organisasi yang masih kecil, jumlah karyawannya sedikit dan
spesialisasi kerjanya masih sederhana.
Ciri-Ciri. Kesatuan perintah terjamin. Pembagian kerja jelas dan mudah
dilaksanakan. Organisasi tergantung pada satu pimpinan. Ruang lingkup
Organisasinya lebih kecil dan jumlah anggota juga sedikit. Hubungan kerja
antara atasan dan bawahan bersifat langsung. Tujuan alat-alat yang digunakan
dan struktur organisasi bersifat sederhana. Tingkat spesialisasi yang
dibutuhkan masih sangat rendah. Semua anggota organisasi masih kenal antara
satu sama lainnya. Produksi yang dihasilkan belum beraneka ragam (defersified).
Kelebihan struktur garis. Karyawan akan lebih menyadari tugas, tanggung jawab,
dan pekerjaan yang diembannya, karena struktur ini lebih mudah dimengerti.
Struktur ini juga menjadikan pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat
karena tidak ada halangan birokrasi. Biaya-biaya yang berkaitan dengan
koordinasi dan kontrol biasanya relatif kecil.
Kekurangan struktur garis. Kurang fleksibel dalam menyediakan spesialisasi yang
dibutuhkan ketika perusahaan menjadi lebih luas dan kompleks. Tugas karyawan
yang terbatas sejak awal menghalangi mereka mendapatkan pengalaman yang
dibutuhkan untuk meningkat ke posisi manajerial.
2. Struktur Fungsional
Struktur organisasi fungsional diciptakan oleh F. W. Taylor. Struktur ini
berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan
setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan,
sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut. Setiap pegawai
mempunyai pengawas lebih dari satu orang atasan yang berberda-beda.
Struktur ini banyak ditemukan pada organisasi atau perusahaan area spesialisasi
sebagai dasar eksistensi sebuah departemen. Struktur ini lazim ditemukan pada
perusahaan kecil dan menengah, yang memusatkan pengambilan keputusan pada
tingkat tertinggi dari perusahaan.
Ciri-ciri. Tidak menjamin adanya kesatuan perintah. Keahlian para pengawas dan
pegawai berkembang menuju spesialisasi. Penghematan waktu dapat dilakukan
karena mengerjakan pekerjaan yang sama.
Kelebihan struktur fungsional. Keahlian yang dimiliki oleh seorang spesialis
fungsional. Keahlian ini memudahkan mereka dalam memecahkan masalah yang
terjadi pada area tertentu yang berada di bawah wewenangnya. Menghindari
duplikasi, di mana struktur ini tidak terdapat fungsi yang berganda atau
redundant, sehingga sumber daya organisasi dapat dipergunakan lebih efisien dan
terfokus.
Kelemahan struktur fungsional. Kebingungan yang terjadi ketika karyawan
memiliki dua atau lebih supervisor. Kekurangan lain yaitu kemungkinan manajer
untuk menghindari area yang mereka wewenangi secara fungsional, situasi yang
mungkin berdampak negatif bagi koordinasi aktivitas tertentu.
3. Struktur Staff
Organisasi dalam bentuk staff yang mempunyai hubungan dengan pucuk pimpinan.
Berfungsi memberikan bantuan baik berupa pikiran maupun bantuan lain demi
kelancaran tugas pimpinan dalam mencapai tujuan secara keseluruhan. Bentuk ini
tidak mempunyai garis komando ke bawah. Staff yaitu orang yang ahli dalam
bidang tertentu yang tugasnya memberi nasehat dan saran dalam bidang kepada
pemimpin dalam organisasi.
Kelebihan struktur staff. Pembagian tugas yang jelas antara staff dan anggota
yang lain. Berkembangnya spesialisasi para anggota. Koordinasi di dalam setiap
bagian dapat diterapkan dengan mudah. Kelemahan struktur staff. Pemimpin staff
melampaui kewenangannya. Kesenjangan sosial antara pemimpin dan anggotanya.
4. Struktur Garis dan Staff
Struktur organisasi ini merupakan struktur organisasi gabungan yang
dikembangkan oleh Harrington Emerson. Struktur ini umumnya di gunakan oleh
organisasi yang besar, daerah kerja luas, bidang tugas yang beraneka ragam dan
jumlah bawahan yang banyak sehingga pimpinan tidak bisa bekerja sendiri,
melainkan memerlukan bantuan staf ahli yaitu orang yang ahli dalam bidang
tertentu yang bertugas memberi nasihat dan saran kepada pimpinan dalam
organisasi tersebut.
Kelebihan struktur garis dan staf. Posisi garis terbebas dari aktivitas khusus
yang dapat diberikan kepada karyawan staf. Fleksibilitas dari personel staf
dapat memudahkan mereka untuk melaksanakan dan menyelesaikan proyek baru dengan
jumlah yang minimum. Koordinasi dalam setiap unit kegiatan dapat diterapkan
dengan mudah.
Adanya pembagian tugas yang jelas antara kelompok lini yang melakukan tugas
pokok organisasi dan kelompok staf yang melakukan kegiatan penunjang.
Kekurangan struktur garis dan staf. Konflik antara karyawan posisi garis dan
staf sering menjadi masalah. Misalnya, karena karyawan staf terlalu mendominasi
sering kali karyawan posisi garis menghiraukan masukan mereka.
5. Struktur Produk
Struktur ini digunakan jika perusahaan memutuskan produk yang mereka hasilkan sebagai
dasar penetapan atau pembuatan struktur organisasi sebuah perusahaan. Jenis
organisasi ini membagi tugasnya ke dalam dimensi produk. Artinya sebuah garis
koordinasi atau kelompok koordinasi terbagi atas jenis produk yang dihasilkan
oleh organisasi tersebut. Pada masing-masing produk terdapat bagian atau divisi
yang mendukung kesuksesan produk di pasar. Masing-masing produk akan memiliki
divisi pemasaran, SDM, dan produksi sendiri-sendiri.
Struktur organisasi ini muncul sebagai respon atas segmen pasar yang ingin
fokus dikembangkan. Pada akhirnya, perusahaan akan berusaha semaksimal mungkin
untuk bisa bersaing pada segmen pasar yang dituju. Perusahaan akan
memaksimalkan setiap sumber daya yang ada di perusahaan sehingga bisa maksimal
dalam merancang dan membuat sebuah produk untuk segmen pasar tertentu.
Kelebihan struktur produk. Penanggung jawab dari produk akan sangat jelas,
sehingga fokus kinerja terhadap konsumen lebih jelas dan memuaskan. Struktur
ini baik digunakan untuk perusahaan yang memiliki lini bisnis atau produk yang
bervariasi. Variasi dari jumlah produk yang dihasilkan memerlukan koordinasi
yang tinggi, sehingga struktur ini akan memfasilitasi perusahaan sehingga
masalah koordinasi dalam sebuah produk yang dihasilkan akan mudah terselesaikan.
Selain itu, faktor lingkungan yang berubah dengan cepat juga akan sangat sesuai
jika dihadapi dengan jenis struktur organisasi ini.
Kekurangan struktur produk. Dengan dimungkinkannya tiap divisi untuk berjalan
dengan caranya sendiri dibandingkan dengan struktur lainnya, hal ini dapat
mengakibatkan kegagalan beberapa divisi dalam mencapai tujuan perusahaan.
6. Struktur Matriks
Struktur ini merupakan struktur yang paling baru dari semua struktur organisasi
yang ada dan paling sering digunakan oleh perusahaan yang melakukan proyek
rumit. Struktur ini mengintegrasikan hubungan vertikal dan horizontal dengan
unit lain dalam sebuah proyek.
Kelebihan struktur matriks. Penggunaan struktur matriks memungkinkan perusahaan
mempekerjakan karyawan dengan keahlian tertentu untuk menyelesaikan suatu
proyek yang rumit. Penggunaan struktur matriks juga membantu perusahaan
beradaptasi dengan cepat terhadap segala situasi , karena karyawan dengan
keahlian tertentu dapat dengan mudah direkrut ke dalam proyek.
Kekurangan struktur matriks. Dalam perusahaan yang menggunakan struktur matriks
ini, karyawan mungkin memiliki dua supervisor, manajer dari area fungsional dan
manajer proyek. Tekanan pada karyawan, jika dalam satu waktu individu menangani
beberapa proyek yang berbeda, maka ini akan menjadi beban pikiran baginya.
7. Struktur Campuran (Hibrid)
Jenis organisasi ini merupakan gabungan dari struktur organisasi produk dan
fungsional. Masing-masing produk yang diproduksi memiliki fungsi-fungsi yang
dibutuhkan oleh produk tersebut. Selain itu, organisasi juga memiliki struktur
fungsional yang tetap mengontrol secara terpusat jalannya organisasi.
Salah satu yang dominan dari struktur ini adalah keputusan menjadi tidak
terdesentralisasi, tetapi juga tidak tersentralisasi. Artinya perlu koordinasi
yang tinggi antarfungsi pokok yang dimiliki dan juga struktur yang berada dalam
garis koordinasi produk. Karena sifatnya, jenis organisasi dengan struktur ini
akan mudah beradaptasi jika terdapat perubahan pada lingkungan secara mendadak.
Dua contoh struktur campuran yaitu perusahaan multinasional dan organisasi
jaringan (network).
Perusahaan Multinasional (MNC). Pada tahap perkembangannya yang sangat lanjut
dapat menjadi sebuah organisasi yang sangat kompleks. Tahap tersebut tercapai
ketika organisasi telah mengambil desain struktur yang disebut matriks global
(global matrix). Proses ini biasanya terjadi manakala MNC meluaskan
aktivitasnya ke berbagai negara dalam skala yang tidak dapat ditangani oleh
struktur-struktur biasa.
Struktur ini disebut campuran karena perusahaan-perusahaan lokal yang tersebar
di berbagai benua biasanya tidak persis sama dalam hal desain strukturnya. Kita
barangkali akan menemukan semua ragam desain struktur di sini, mulai dari
struktur sederhana, divisonal, matriks, hingga struktur hibrid .
Struktur Jaringan. Dalam bentuk yang sangat ekstrem, struktur jaringan
menghasilkan apa yang disebut dengan organisasi virtual. Di sini semua
aktivitas organisasi telah habis di-outsourcing. Satu-satunya yang tersisa
dalam organisasi adalah sekelompok kecil eksekutif dan sebuah kantor dengan
beberapa ratus pegawai. Ukuran organisasi yang normal bagi
perusahaan-perusahaan multinasional adalah rata-rata di atas 10 ribu orang,
untuk di kantor pusat saja (Robbins, 1990: 132) . Jadi, pengurangan jumlah
hinga tinggal beberapa ratus orang adalah sesuatu yang sangat luar biasa. Nike
(sepatu), Emerson Radio (produk-produk elektronik), Schwinn Bicycle (sepeda)
adalah contoh-contoh perusahaan yang mampu menjual produk senilai beberapa
ratus juta dollar per tahun, dengan memiliki sangat sedikit fasilitas produksi
atau tidak ada sama sekali (Robbins, 1990: 346) .
Esensi pekerjaan para eksekutif organisasi virtual terutama adalah melakukan
koordinasi dan mengelola hubungan-hubungan eksternal. Semua hubungan tersebut
bersifat kontrak atau pesanan, sehingga sebagian besar waktu para pengelola
dihabiskan untuk menangani hubungan-hubungan tersebut dan memastikan
kesesuaiannya dengan tujuan organisasi.
1. Gambaran Umum Perusahaan
BCA Card Centrre Cabang Surabaya
merupakan cabang kedua dari empat kantor cabang yang dimiliki oleh BCA Card
Centre di Indonesia. Sebagai cabng yang kedua, BCA Card Centre Cabang Surabaya
secara resmi mulai beroperasi pada bulan April tahun a992, dimana pendiriannya
mengacu pada dasar hukum atas kegiatan usaha institusi kartu kredit yang pada
umumnya dikeluarkan oleh bank-bank Indonesia.
Sedangkan dasar hukumnya diataur di
dalam pasal 6 huruf “I” Undang-Undang no.7 tahun 1992 tentang Perbankan yang
berbunyi :
-Usaha Bank meliputi melakukan
kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat”.
Selain itu, pendirian BCA Card
Centre Cabang Suarabaya juga mengacu pada pokok-pokok Paket Deregulasi Bidang
Keuangan dan Perbankan tanggal 27 Oktober 1988 (PAKTO 27) nomor II angka “1″
mengenai kemudahan pembukaan kantor baik, dimana di dalamnya dijelaskan
pada huruf “C”, yaitu : “Untuk pembukaan kantor cabang dapat dilakukan cukup
dengan memberitahukan kepada Bank Indonesia”.
2. Struktur Organisasi
Adapun tugas dan tanggung jawab dari
masing-masing bagian dapat di uraikan sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab atas kemajuan
perusahaan.
b. Bertanggung jawab kepada pimpinan
pusat.
c. Mempunyai wewenang tertinggi
dalam pengambilan keputusan.
d. Mengkoordinasi dan mengawasi
pelaksanaan pekerjaan masing-masing bagian yang ada dalam perusahaan.
·
Sekretaris
a. Membantu Branc Manager dalam
melaksanakan tugas-tugasnya.
b. Menangani masalah-masalah
kesekretariatan, seperti surat-menyurat, file, dan sebagainya.
·
Marketing
Unit Head
a. Bertanggung jawab atas seluruh
pekerjaan yang ada di bagian/unit pemasaran.
b. Mengkoordinasikan dan mengawasi
bagian-bagian yang ada pada bagian/unit pemasaran agar dapat bekerja sesuai
dengan tujuan perusahaan.
·
Marketing
Cardholder
Bertugas untuk menawarkan atau
mempromosikan BCA Card ke perusahaan-perusahaan agar mau memiliki BCA Card.
·
Marketing
Merchant
Bertugas untuk menawarkan atau
mempromosikan BCA Card dengan mendatangi toko-toko atau pedagang agar mau
menerima pembayaran dengan menggunakan BCA Card.
·
Marketing
Support
Bagian dalam yang bertanggung jawab
untuk mengurusio administrasi.
·
Customer
Service
Bertugas untuk melayani
pelanggan/konsumen yang datang langsung ke BCA Card Centre ataupun yang melalui
telepon.
·
Credit
a. Bertanggung jawab atas seluruh
pekerjaan yang ada di bagian kredit.
b. Mengkoordinasi dan mengawasi
bagian-bagian yang ada pada bagian kredit sesuai dengan tujuan perusahaan.
·
Analisa
Kredit
Bertugas
menganalisa setiap permohonan/aplikasi yang masuk ke BCA Card Centre.
·
Pengawasan
Kredit
Bertugas untuk mengecek tagihan yang
masuk ke BCA Card Centre dan mengawasi kartu-kartu kredit.
·
Penagihan
Kredit
Bertugas untuk mengurusi pembayaran
Cardholder dengan cara menelpon atau menagih secara langsung.
·
Risk
dan Management Security
Bertugas untuk membantu bagian
pengawasan dan penagihan kredit (karena ketiga-tiganya saling berkaitan).
·
Operational
Unit Head
a. Bertanggung jawab atas seluruh
pekerjaan yang ada di bagian/unit operasional. agar dapat bekerja sesuai dengan
tujuan perusahaan.
b. Mengkoordinasi dan mengawasi
bagian-bagian yang ada pada bagian/unit operasional agar dapat bekerja sesuai
dengan tujuan perusahaan.
·
Kasie
Operasional
-Bertanggung jawab kepada
Operasional Unit Head.
-Mengawasi tugas-tugas dari Staff
Operational I dan Staff Operational II.
Staff Operational I dan Staff
Operational II
Bertugas untuk
mengoperasikan/memproses faktur-faktur yang masuk ke BCA Card Centre.
·
Kolektor
Bertugas untuk mengambil faktur di
toko-toko atau pedagang yang menerima pembayaran dengan BCA Card.
Sumber :
Sukoco, Badri Munir. Manajemen
Administrasi Perkantoran Modern. Penerbit Erlangga
ebook : Umar Husein.Business an
Introduction.Jakarta
http://deadendra.blogspot.com/2013/11/struktur-organisasi-dan-contoh-kasus.html
http://sanygerlia.blogspot.com/2013/01/contoh-kasus-struktur-organisasi-bank.html